Doa untuk yang Baru Celaka

Zar Mose
1 min readMay 5, 2022

--

Bapa, ampuni aku karena telah kusaksikan

di balik pagar kayu, di sebuah ladang membara saat musim panas,

seorang lelaki menodong pisau ke tenggorokan lelaki lain.

Baja menjelma cahaya pada leher yang peluh.

Ampuni aku untuk tak sanggupnya lidahku membentuk nama-Mu.

Untuk berpikir: bahwa beginilah bagaimana semua doa bermula — kata “mohon” memecah angin menjadi fragmen, menjadi apa yang lelaki itu dengar dalam butuhnya ‘tuk tahu bagaimana luka memberkati tubuh ‘tuk kembali ke pendosanya.

Waktu bergegas beku. Bibir lelaki itu ditekan mencumbu sepatu

Salahkah aku karena mencintai kedua mata itu,

karena menyaksikan sesuatu begitu jelas dan biru

— memohon untuk terus menjadi terang dan biru?

Gusarkah aku saat bayang basah mekar dari selangkangnya hingga berhambur ke dalam tanah?

Betapa cepat mata pisau menjelma Engkau.

Tapi izinkan aku untuk memulainya lagi:

Seorang anak laki-laki berlutut di sebuah rumah dengan pintu yang menganga di musim panas

Ada sebuah pertanyaan menggaung di lidahnya. Bilah pisau yang menyentuh jari-Mu bersarang di tenggorokannya.

Bapa, apa yang membuat seorang lelaki tak lagi dianggap lelaki?

Kumohon — apa jadinya seorang gembala jika domba-dombanya adalah kanibal?

Terjemahan dari puisi Prayer for the Newly Damned karya Ocean Vuong

Diterjemahkan oleh Zar Mose

--

--

Zar Mose

Abrahamic queer poet | author of Galeri Hormonal |